Portal Donasi Yayasan Raudlatul Makfufin

Kategori Beasiswa / Pendidikan

Rekomendasi

Program Pelatihan Akuntansi

Banyak orang masih percaya bahwa profesi seorang Tunanetra hanya mentok menjadi tukang pijat atau penjual kerupuk. Padahal, Tunanetra bisa menjadi akuntan profesional, dan kami sudah membuktikannya!

Di Yayasan Raudlatul Makfufin, beberapa posisi bendahara telah dipercayakan kepada teman-teman Netra. Mereka melakukan penjurnalan rutin sesuai standar akuntansi, menggunakan aplikasi akuntan yang aksesibel bagi pembaca layar seperti JAWS atau NVDA.

Kesempatan ini memang langka tapi nyata, dan ini adalah pintu emas yang membuka masa depan Tunanetra sebagai praktisi akuntansi berstandar. Namun, semua ini tidak terjadi begitu saja.

Kami menghadirkan akuntan profesional yang dengan sabar melatih, membimbing, dan memastikan teman-teman Netra bisa langsung mempraktikkan akuntansi di dunia nyata. Bagi trainer kami, ini adalah pengalaman paling berharga selama 10 tahun kariernya sebagai akuntan sekaligus dosen.

Sekarang, Anda bisa ikut menjadi bagian dari perubahan ini.
Program pelatihan akuntansi bagi Tunanetra membutuhkan dana untuk:

- Apresiasi bagi trainer yang mendampingi hingga tuntas
- Operasional pelatihan sampai para peserta benar-benar mahir

Dengan setiap rupiah yang Anda donasikan, Anda ikut membuka jalan bagi Tunanetra untuk bekerja secara profesional, mandiri, dan bermartabat. Mari wujudkan masa depan yang lebih inklusif. Klik link donasi sekarang dan jadilah bagian dari perubahan nyata ini.

Rekomendasi

Wakaf Buku Tuntunan Sholat

Bayangkan Anda ingin belajar sholat—rukun Islam yang utama. Tapi Anda tak bisa melihat gerakan, tak bisa membaca panduan di buku, dan tak banyak yang bisa membantu Anda memahami.

Begitulah perjuangan saudara-saudara kita yang tunanetra. Mereka ingin sholat dengan benar.. Mereka ingin dekat dengan Allah..

Namun, tak ada buku panduan sholat yang bisa mereka baca.

Di tengah keterbatasan, mereka tetap bersemangat. Beberapa di antara mereka rela belajar lewat suara, rekaman, atau hafalan dari guru. Tapi tanpa buku yang sesuai, mereka kesulitan memahami tata cara yang tepat—dari wudhu hingga salam.

Untuk itu, kami ingin menghadirkan 500 buku panduan sholat khusus untuk tunanetra. Buku ini didesain dengan huruf Braille, layout ramah akses, dan penjelasan praktis.

- Satu buku senilai Rp 150.000
- Target: 500 eksemplar
- Total kebutuhan: Rp 75.000.000

“Satu wakaf Anda = Satu tunanetra bisa belajar sujud dengan benar.”

Ini bukan hanya amal jariyah, tapi juga cahaya hidayah yang terus mengalir pahalanya setiap mereka mengangkat takbir.

Mari mulai menabung pahala jariyah. Klik tombol “DONASI SEKARANG” Masukkan nominal terbaikmu, transfer melalui GOPAY atau rekening bank, dan bantu mereka agar bisa mendirikan sholat dengan penuh keyakinan.

Bagikan halaman ini juga ke orang terdekatmu. Karena mungkin, lewat tanganmu dan tangan mereka, ada doa yang diam-diam naik ke langit dari mata yang tak bisa melihat… tapi hati yang begitu ingin dekat dengan-Nya.

Rekomendasi

Wakaf Al Quran dan Buku Braille

Masyarakat tunanetra adalah kelompok dan lapisan masyarakat minoritas di Indonesia. Tunanetra menjadi satu kategori dari penyandang disabilitas yang menjadi bagian dari masyarakat Indonesia itu sendiri.

Lebih lanjut, aspek yang perlu kita telisik lebih dalam adalah mengenai pendidikan al-Qur’an bagi tunanetra itu sendiri. Sudah sejauh mana ekosistem pendidikan formal dan non-formal di Indonesia dapat menawarkan pendidikan Qur’ani bagi masyarakat tunanetra Muslim di Indonesia? Realitas faktual menunjunkan minimnya aspek tersebut menjadi perhatian pemerintah.

Di satu sisi, pemerintah telah berupaya menawarkan pendidikan layak bagi tunanetra dan penyandang disabilitas lainnya melalui Sekolah Luar Biasa. Namun, mengingat kodrat manusia yang terus tumbuh dan berkembang, fasilitas pendidikan yang ditawarkan tidak cukup memadai, terlebih ketika bersinggungangan dengan nilai-nilai keagamaan yang ditemukan dengan kadar yang sangat minim di sekolah-sekolah formal negeri.

Yayasan Raudlatul Makfufin (Taman Tunanetra) kemudian merasa prihatin dengan menyadari minimnya fasilitas pendidikan agama bagi Muslim penyandang tunanetra. Tentunya, hal ini dibarengi dengan minimnya ketersediaan bahan ajar pokok bagi sahabat-sahabat Muslim tunanetra berupa al-Qur’an braille dan buku-buku keislaman braille.

Rekomendasi

Bantu Ibnu Sekolah

Seorang anak laki-laki yang masih belia tengah asyik berlari-lari di lorong sebuah sekolah. Tidak seperti anak-anak lainnya, Ibnu, begitu ia kerap disapa oleh teman-temannya, berlari dengan wajah bagian kiri ke depan. Mata kirinya masih menyisakan sedikit pandangan bagi Ibnu untuk melihat dunia.

Ibnu adalah seorang siswa tunanetra di sekolah dan pesantren Tunanetra. Saat ini ia duduk di bangku kelas 3 SD, satu kelas dengan Sasha, teman sebangkunya yang usianya satu tahun lebih muda. Lain halnya dengan Ibnu, pandangan mata Sasha telah tertutup sepenuhnya. Namun semangat mereka dalam menuntut ilmu tak pernah surut.

Ibnu dan Sasha adalah dua dari 25 santri tunanetra yang kini tinggal dan belajar di sekolah serta pesantren Tunanetra. Mereka datang dari berbagai daerah, meninggalkan kehangatan rumah, pelukan orang tua, dan kenyamanan keluarga. Di usia yang begitu muda, mereka telah menempuh perjalanan keberanian—belajar hidup mandiri dan jauh dari orang yang paling mereka cintai.

Mereka tinggal di asrama, didampingi oleh para pengasuh pesantren yang menjadi keluarga kedua bagi mereka. Setiap hari para santri belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an, memperdalam ilmu agama, pelajaran umum, serta keterampilan hidup. Dalam keterbatasan penglihatan, mereka justru memiliki mata hati yang jernih dan semangat yang kuat untuk mengejar cita-cita.

Namun, perjalanan mereka bukan tanpa tantangan. Untuk terus melangkah, mereka membutuhkan dukungan: mulai dari alat bantu belajar seperti Al-Qur’an Braille, biaya makan dan asrama, hingga perlengkapan harian yang layak.

Kini saatnya kita hadir untuk mereka.
Mari dukung Program Beasiswa Santri Tunanetra.
Dengan bantuan Anda, Ibnu, Sasha, dan para santri lainnya dapat terus belajar, tumbuh, dan menjadi pribadi mandiri yang bermanfaat bagi umat.

Donasi Anda bukan sekadar bantuan—ia adalah cahaya, yang menuntun langkah-langkah kecil mereka menuju masa depan.
Karena sejatinya, mereka tidak buta—mereka hanya menempuh jalan terang dengan cara yang berbeda.